SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Anggota DPR RI Andre Rosiade menduga ada oknum yang sengaja melawan kebijakan presiden terkait ekspor crude palm oil (CPO) dan minyak goreng.

“Bahwa sudah terjadi perlawanan terhadap keputusan pemerintah, itu baru rencana (larangan ekspor) perlawanan sudah dimulai, gendang perang sudah dimulai di saat ekspor masih berjalan secara normal," kata Andre saat Dialektika Demokrasi dengan tema "Bagaimana Sikap DPR Menghadapi Mafia Migor" di Media Centre DPR RI Senayan, Jakarta, Jumat.

Dia menganggap kebijakan larangan ekspor menunjukkan Presiden Jokowi sudah gerah dengan upaya yang sudah dilakukan.

Andre mencontohkan saat Jokowi mengumumkan larangan ekspor langsung membuat harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit anjlok. Padahal, ekspor CPO masih sempat berjalan.

Anggota Komisi VI itu mengingat lagi saat ada kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) di 1 Februari 2022 langsung membuat minyak goreng saat itu langka.

Namun, saat ada Menteri Perdagangan sidak maka tiba-tiba minyak goreng melimpah. Ketika Menteri Perdagangan selesai sidak tiba-tiba minyak goreng langka lagi. Artinya, ada oknum yang sengaja melawan pemerintah.

Halaman :