SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Harga minyak naik tipis pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), ditopang permintaan bahan bakar musim panas yang tinggi, sementara pasokan tetap ketat karena sanksi terhadap minyak Rusia setelah invasi ke Ukraina.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus menguat 52 sen atau 0,5 persen, menjadi menetap di 114,65 dolar AS per barel.

Kontrak minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli berakhir pada Selasa (21/6/2022), ditutup pada 110,65 dolar AS, dengan kenaikan 1,09 dolar AS atau 1,0 persen. Kontrak WTI untuk Agustus yang lebih aktif terangkat 1,53 dolar AS menjadi 109,52 dolar AS.

Kedua kontrak acuan membukukan kerugian mingguan pekan lalu. Untuk WTI itu adalah kerugian mingguan pertama dalam delapan minggu dan untuk Brent yang pertama dalam lima minggu.

"Anda memiliki beberapa orang yang melompat ke sini untuk membeli di harga terendah atau apa yang mereka harapkan adalah posisi terbawah pasar," kata Robert Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho di New York.

Rata-rata pergerakan 50 hari untuk kontrak berjangka bulan depan AS menyentuh level tertinggi sejak 2008, dan Brent menyentuh level tertinggi sejak 2013.

Harga mendapat dukungan ketika Kepala Eksekutif Exxon Mobil Corp Darren Woods memperkirakan pasar minyak yang cukup ketat selama tiga hingga lima tahun.

Kepala Vitol, Russell Hardy, menandai kurangnya investasi dan penurunan kapasitas produksi untuk minyak mentah dan situasi penyulingan yang ketat.
 

Halaman :