SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis sore ditutup menguat usai Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan.

Rupiah ditutup menguat 22 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp14.841 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.863 per dolar AS.

"Saya kira terlepas dari hasil rapat BI yang sejalan dengan konsensus pasar, penguatan rupiah sempat didorong oleh sentimen risk-on di pasar ekuitas di sesi perdagangan Asia sehingga melemahkan dolar AS," kata analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) kembali memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan alias BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 3,5 persen, suku bunga deposit facility juga tetap sebesar 2,75 persen dan suku bunga lending facility tetap sebesar 4,25 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keputusan tersebut sejalan dengan perlunya pengendalian inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, serta tetap mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah naiknya tekanan eksternal terkait dengan meningkatnya risiko stagflasi di berbagai negara.

Kendati demikian, lanjut Lukman, sentimen resiko masih akan mendominasi dengan pasar masih mencerna lebih dalam testimoni dari Gubernur The Fed Jerome Powell.

"Powell kembali menegaskan kebijakan yang agresif di mana akan menekan pasar ekuitas dan mendukung dolar AS," ujar Lukman.

Sementara itu, dari domestik, untuk sisi fundamental seperti neraca perdagangan masih terus mendukung rupiah.
 

Halaman :
Tags
SHARE