SHARE

Ilustrasi | Istimewa

CARAPANDANG - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore menguat, seiring pelaku pasar yang menanti testimoni Gubernur Bank Sentral AS, Federal Reserve (Fed), Jerome Powell.

Rupiah ditutup menguat 23 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp14.813 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.836 per dolar AS.

"Dolar AS dalam tekanan di tengah pasar yang saat ini terlihat menunggu testimoni Gubernur The Fed Jerome Powell di tengah pekan ini," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Testimoni tersebut akan memberikan gambaran sekilas tentang kemungkinan tindakan kebijakan moneter pada Juli yang diperkirakan akan kembali mengumumkan kebijakan moneter yang agresif.

The Fed sendiri telah menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin pada pekan lalu. Pelaku pasar khawatir jika The Fed menaikkan suku bunga secara signifikan akan membebani ekonomi AS.

Sementara itu Presiden European Central Bank (ECB) Christine Lagarde mengatakan bahwa dia memperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan kembali pada September setelah kenaikan sebesar 25 bps pada Juli.

Namun kenaikan suku bunga pada September akan tergantung pada prospek inflasi jangka menengah yang terus diperbaharui.

Dukungan lain untuk kenaikan suku bunga juga datang dari Kepala Ekonom Philip Lane yang mengatakan bahwa inflasi yang sangat tinggi berarti ada risiko psikologi inflasi yang dapat terjadi.

Ia juga mengatakan bahwa kenaikan yang lebih besar untuk kenaikan suku bunga pada September tidak mewakili penilaian waspada inflasi.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.822 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.779 per dolar AS hingga Rp14.830 per dolar AS.

Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa menguat ke posisi Rp14.804 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.836 per dolar AS.

Tags
SHARE