SHARE

istimewa

"Saya mencontohkan diri saya sendiri, saya ini empat berkeluarga, empat kakak beradik, orang tua saya itu guru, hanya ayah saya bekerja. Saya membayangkan kalau saya tidak belajar dengan giat, saya pasti juga akan berakhir nasib saya tidak jelas," ucap dia.

"Tetapi saya betul-betul menyadari kemampuan orang tua saya itu seperti apa sehingga saya bekerja keras belajar, sampai posisi saya saat ini. Mohon maaf Bapak Ibu sekalian tak satu pun saya keluar uang satu sen untuk mendapatkan jabatan atau apa pun," kata Alex menambahkan.

Sementara itu, Muzani menyambut baik pembekalan materi pendidikan antikorupsi oleh KPK tersebut.

"Hari ini, pimpinan Partai Gerindra dari berbagai provinsi se-Indonesia diundang oleh Komisioner KPK untuk pendidikan antikorupsi dan kami merasa kegiatan hari ini sangat bermanfaat, sangat berguna bagi pengelolaan partai politik, yang merupakan sumber dari kepemimpinan bangsa baik di tingkat daerah provinsi bahkan di tingkat nasional," kata Muzani.

Dalam pembekalan itu, kata Muzani, KPK juga mengingatkan soal biaya politik mahal yang harus dicegah.

"Itu juga diingatkan kepada kami semua, misalnya, biaya politik baik dalam pencalegan legislatif ataupun dalam pilkada. Beliau menyoroti itu. Kami mengakui bahwa proses demokrasi di tempat kita masih ada dan itu tidak boleh terjadi. Salah satu yang beliau ingatkan adalah sebagai lembaga sumber kepemimpinan bangsa, partai politik harus ikut bersama mencegah itu. Saya kira itu bagus sekali," ujar Muzani.
 

Halaman :