SHARE

istimewa

Demokrat, partai Presiden Joe Biden, memiliki cukup suara untuk meloloskan RUU itu di DPR, tetapi di Senat peluangnya hanya 50-50. Di Senat, 60 suara diperlukan untuk melanjutkan proses legislasi.

Kubu Republik di Senat sangat membela hak kepemilikan senjata.

"Sangat disayangkan bahwa kubu Demokrat terburu-buru mengangkat soal ini sekarang lewat sesuatu yang tampak seperti teater politik," kata anggota DPR Republik, Jim Jordan.

"Kami turut berduka cita untuk masyarakat Uvalde," katanya, menambahkan.

Sementara itu, sekelompok senator bipartisan sedang mencoba menyusun RUU dengan cakupan terbatas.

RUU itu akan difokuskan pada peningkatan keamanan sekolah dan kemungkinan memberlakukan undang-undang yang memungkinkan pihak berwenang menyita senjata dari penderita gangguan kejiwaan.

Upaya-upaya semacam itu sebelumnya telah menemui kegagalan.

Biden diperkirakan akan meminta Kongres untuk bertindak dalam pidato nasional tentang kekerasan senjata yang akan disampaikan pada 19.30 waktu setempat (Jumat 06.30 WIB).

RUU yang lebih luas di DPR akan menaikkan batas minimal usia pembeli senjata tertentu dari 18 tahun menjadi 21 tahun dan menekan perdagangan senjata. RUU itu juga akan membatasi alat pengisi amunisi berkapasitas besar.

Nadler, seorang Demokrat, membuka debat dengan menegaskan ada 400 juta senjata genggam di negara itu dan 45.000 orang Amerika tewas dalam kekerasan senjata pada 2020.

Mengantisipasi argumen Republik bahwa Demokrat terlalu cepat bergerak setelah penembakan di Uvalde pada 24 Mei itu, Nadler mengatakan, "Terlalu dini? Teman-teman, apa lagi yang kalian tunggu?"

Dia lalu menceritakan catatan panjang penembakan di sekolah dalam beberapa dekade terakhir.

Kubu Republik menuduh Demokrat menginjak-injak Amandemen ke-2 Konstitusi AS yang melindungi hak untuk menyimpan dan membawa senjata.

Demokrat berdalih bahwa hak tersebut bukan tanpa batasan dan mengatakan bahwa anak-anak bertanya apakah mereka masih hidup saat belajar di sekolah esok hari.
 

Halaman :