SHARE

istimewa

Kelompok-kelompok pemrotes mulai tiba di Quito dari berbagai penjuru Ekuador pada Minggu malam untuk mengikuti pawai.

Mereka berteriak "Mundur Lasso, mundur" sementara warga lainnya memberi semangat.

Aparat keamanan Ekuador dikerahkan ke seluruh kota. Di beberapa kawasan, para pengunjuk rasa membakar ban dan memblokade jalan.

Pawai besar anti pemerintah juga berlangsung di Guayaquil, kota terbesar di negara itu.

"Saya menyerukan perdamaian," kata Lasso dalam pidato di televisi pada Senin.

Dia mengulangi seruan sebelumnya agar perundingan digelar dan menerima usulan kelompok-kelompok masyarakat sipil untuk bermediasi dengan pengunjuk rasa.

"Mereka mencari kekacauan; mereka ingin mendepak presiden. Saya di sini - Saya tak akan lari," katanya dalam video sebelumnya yang diunggah di Twitter.

Kelompok-kelompok advokasi melaporkan seorang demonstran tewas selama aksi protes. Polisi mengatakan korban meninggal setelah jatuh ke jurang secara tak sengaja.

Sedikitnya 55 pengunjuk rasa terluka dan 79 lainnya ditangkap sejak gelombang protes dimulai, menurut Aliansi Organisasi Hak Asasi Manusia.

Menurut pemerintah, sedikitnya 61 petugas diserang selama unjuk rasa.

Industri minyak Ekuador telah kehilangan sekitar 78.000 barel minyak sejak protes dimulai karena demonstran memasuki kompleks produksi minyak, menurut kementerian energi.

Perusahaan minyak negara Petroecuador pada Sabtu menyatakan force majeure pada kegiatan operasionalnya, termasuk ekspor, meskipun mereka belum menunda apa pun.
 

Halaman :
Tags
SHARE