SHARE

istimewa

Indeks S&P 500 menurun 22,6 persen tahun ini dan berada di pasar bearish karena investor bergulat dengan perlambatan tajam dalam pertumbuhan.

"Secara teknis, pasar tetap lemah," kata Kepala Ekonom Pasar Spartan Capital Securities, Peter Cardillo, di New York.

"Reli Fed memudar karena investor mempertanyakan kemampuan bank sentral untuk mengatur pendaratan lunak. Pasar bearish masih dalam kekuatan penuh dan belum mencapai tingkat di mana saham dapat dengan nyaman bangkit."

Pada pukul 09:56 waktu setempat Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 692,04 poin atau 2,26 persen menjadi pada 29.976,49, Indeks S&P 500 menurun 105,57 poin, atau 2,79 persen menjadi pada 3.684,42, dan Indeks Komposit Nasdaq tergelincur 355,94 poin, atau 3,21 persen menjadi pada 10.743,21.

Di antara bank-bank besar AS, Morgan Stanley memimpin kerugian dengan penurunan 4 persen.

Saham yang turun melampaui yang naik dengan rasio 15,15 banding 1 di Bursa Efek New York (NYSE) dan rasio 7,14 banding 1 di Nasdaq.

Indeks S&P mencatat satu saham tertinggi baru dalam 52-minggu dan 78 terendah baru, sedangkan Nasdaq mencatat tiga saham tertinggi baru dan 400 terendah baru.
 

Halaman :
Tags
SHARE